Laki- laki bernama samaran RL( 26) di Kabupaten Minahasa Selatan( Minsel), Sulawesi Utara( Sulut), tega membacok istrinya, RT( 24) sampai tewas. RL pula pernah membacok mertuanya.
Peristiwa itu terjalin di rumah pasang suami( pasutri) itu di Desa Temboan, Kecamatan Maesaan, Minahasa Selatan pada Jumat( 3/ 5), dekat jam 04. 30 Waktu indonesia tengah(WITA). Dikala itu, pasutri tersebut tidur bersama di kamar rumahnya.
Sehabis menewaskan istrinya, RL mengarah ke rumah mertuanya yang jaraknya dekat 300 m dari rumahnya. Berikutnya, RL menganiaya mertua laki- lakinya nama samaran JT( 48) memakai parang Sulut.
” Sesampai di rumah mertuanya, terdakwa langsung masuk ke kamar mengalami bunda serta ayah mertuanya lagi tidur. Terdakwa langsung menebas dengan parang sehingga ayah mertuanya terbangun pula bunda mertuanya,” kata Kapolres Minahasa Selatan AKBP Feri R. Sitorus.
Feri menguak JT melawan serta sukses merampas parang RL. Tetapi RL senantiasa melanjutkan aksinya dengan menganiaya mertua perempuannya memakai tangan kosong.
” Sehabis ayah mertuanya bisa merampas parang dari tangan terdakwa, terdakwa langsung menganiaya bunda mertuanya dengan memakai kepalan tangannya,” tambah Feri.
Pentingnya Pencegahan dan Perlindungan
Untuk mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga, langkah-langkah preventif dan perlindungan sangat penting. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat secara keseluruhan perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hubungan yang sehat dan non-kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, sistem perlindungan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga harus diperkuat, termasuk akses yang lebih mudah untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan hukum.
Tantangan Menuju Perubahan
Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk mengatasi kekerasan dalam rumah tangga, tantangan yang kompleks tetap ada. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mengubah pola perilaku dan budaya yang memperpetuasi kekerasan dalam rumah tangga. Edukasi, advokasi, dan penegakan hukum yang tegas merupakan beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan bagi semua anggota masyarakat.
Kesimpulan
Insiden tragis di Sulawesi Utara menjadi pengingat akan pentingnya terus bekerja keras untuk mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga. Melalui kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat secara luas, kita dapat membangun masyarakat yang lebih aman dan berdaya, di mana setiap individu memiliki hak untuk hidup tanpa takut akan kekerasan dalam rumah tangga.